Perjuangan Seorang Kulit Hitam

Martin Luther King, Jr.1929 – 1968

‘I Have a dream TODAY…that one day… little black boys and black girls will be able to join handswith little white boys and white girls as sisters and brothers.
have a dream today.”
‘I have a dream today that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.’
Aug. 28, 1963



Begitulah harapan dari seorang kulit hitam berkebangsaan Amerika di saat Amerika tengah bergumul tentang masalah rasisme di antara tahun 50-60’an. Martin Luther King Jr, adalah seorang pejuang yang sangat gigih memperjuangkan hak-hak sipil warga kulit hitam(African-American). Pidatonya yang selalu menekankan perjuangan tanpa kekerasan, tanpa lelah terus di dengungkannya demi untuk membebaskan warga kulit hitam dari diskriminasi yang selalu di tunjukkan warga kulit putih. Karena keteguhan sikap dan prinsip akan perjuangannya, di tahun 1964 di usia 35 tahun, Dr Martin Luther King Jr (yang biasa dipanggil Dr. King) mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian. Ia lah orang yang termuda pertama, orang Amerika ke dua dan orang hitam pertama yang mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.
Dr. King Jr, lahir pada hari Selasa siang di tanggal 15 Januari 1929, sebagai anak pertama darikeluarga Pendeta Martin Luther King Sr dan Alberta Williams King, yang adalah seorang guru. Hampir sebagian besar keluarga Dr. King Jr adalah pendeta dari gereja Ebenezer Baptist. Sebagai anak seorang guru, Dr. King Jr, dipacu dan terpacu untuk belajar dengan gigih. Setiap hari ibunya, selalu mengajarinya agar tidak melewatkan waktunya untuk membaca buku. Kelak inilah yang membawanya kepada kesuksesan studinya baik dari tingkat elementary sampai ia menjadi Phd. Di tahun 1948, di umur 19 tahun, ia diangkat menjadi seorang pendeta muda di gereja Ebenezer Baptist, di Atlanta, Georgia. Kemudian di menyelesaikan studinya di Boston University dan kemudian ditahbiskan menjadi pendeta di gereja Dexter Avenue Baptist, Montgomery.

The Lawn Scott’s home di Marion adalah tempat bersejarah bagi Dr. King Jr, karena di situlah ia mengikrarkan janji untuk sehidup semati dengan kekasih hatinya, Coretta Scott yang kelak memiliki 4 orang putra/i.
Perjuangan Martin Luther King jr yang melambungkan namanya sebagai tokoh pergerakan hak-hak sipil, terjadi ketika ia memimpin pemboikotan penduduk kulit hitam di Montgomery terhadap bus-bus pengangkutan umum, karena masih terjadi pemisahan warna kulit pada bus-bus angkutan. Salah satu keunggulan Martin Luther King jr adalah personalitasnya yang demikian kuat, itu terlihat jelas dari berbagai pidato yang disampaikanya di hadapan public. Sayang, tokoh pergerakan hak-hak sipil ini meninggal dalam usia yang masih cukup muda : 39 tahun. Dia dibunuh dengan terencana oleh James Earl Ray dengan menembakkan senjatanya kepada King jr ketika sedang ada di balkon Motel Lorraine di Memphis, Tennessee, 4 april 1968. Pembunuhan yang dilakukan James itu diganjar hukuman selama 99 tahun.
Untuk mengenang per-juangan dan cita-cita yang telah diwariskan Martin Luther ing jr kepada warga Amerika ini, maka sejarahnya tetap dihormati dan dijunjung tinggi dengan menetapkan setiap minggu ketiga bulan januari sebagai hari libur nasional memperingati Martin Luther King jr.
♥